Kesenian
tradisional Indonesia sangat kaya. Kesenian tradisional adalah kesenian yang
menjadi hidup masyarakat dalam suatu kaum, puak, suku, bangsa tertentu yang mengandung
nilai estetika dan berpegang teguh pada tradisi. Salah satunya kesenian
tradisional tarling. Untuk tetap lestari, para seniman Cirebon dari berbagai
latar belakang kesenian yang berbeda, menghadirkan simfoni tarling.
Pertunjukkan simfoni tarling membawa konsep pertunjukkan musik berskala nasional
dengan rasa internasional, yang menyuguhkan panggung konser musik orkesrta saat
ini dengan lighting gemerlap dan latar belakang multimedia yang menajubkan.
“Pertunjukakan ini hadir sebagao
bentuk ikhtisae yang hendak mensejajarkan tarling di jalut musik nusantara. Sehingga
tarling kini bukan semata milik masyaralat Cirebon, tetapi menjadi kesukaan dan
kebangaan masyarakat nusantara”
Simfoni tarling merupakan sebuah
seni pertunjukkan perpaduan antara orchestra dan original tarling yang
berkolaborasi dengan seni tari, seni sastra dan multimedia, serta berbagai seni
lainnya yang menjadi kekayaan nusantara. Pertunjukkan ini berubaya menghadirkan
sejarah dan perkembangan tarling dengan suguhan panggung, tata cahaya, tata
artistik modern yang berlatar belakang tradisi Cirebon dengan menampilkan
moestro tarling dari setiap zamannya.
Sekitar 100 lebih para pemian dan pendukung
pergelaran, baik dari seniman asli Cirebon maupun dari luar, Simfoni tarling digelar
MESTI Cirebon dan didukung Pesona Indonesia Kementrian Pariwisata. Pergelaran
diiringi oleh Oeblet Tabuhan Nusantara Etnic Orchestra dibawah konduktor Kang
Oeblet ini mengambil tema Persembahan Cirebon untuk Nusantara.
Pergelaran simponi tarling ini
berbeda dengan pertunjukkan lainnya karena ini merupakan sebuah seni
pertunjukkan yang memadukan orchestra dan musik tarling asli. Simfoni tarling
ini akan tetap menonjolkan keaslian musik tarlingnya.
Sebuah cara mengkolaborasikan dengan
warna musik lainyya adalah pilihannya. Dangdutan dipilih oleh para seniman
tarling untuk dilebur ke dalam seni tradisional tarling. Hasilnya masyarakat
Indonesia saat ini mengenal seni musik traling-dangdut. Sebagian seniman
tarling di Cirebon menilai bahwa peleburana ini merusak sedikit demi sedikit
seni musik tarling klasik namun rupanya kebuuthan hidup tidak dapat diingkari
untuk dipenuhi. Tarling selamanya tidak akan bisa dipisahkan dari sejarah
masyarakat pesisir Utara.
Pada saat itu masih bergabung dengan
Hj. Dariyah, tarling cahaya muda mulai meramaikan jagat panggung tarling dangsut. Dimana nantinya ia merajai dunia
tarling kala mendirikan Tarling Dharma Muda yang dipinpinnya. Membicarakan tarling
kita tak bisa tanpa menghadirkan sosok yang satu ini. Salat satu seniman
tarling yang paling produktif dalam menciptakan dan membawakan lagu-lagu
tarling. Menurut salah satu mantan punggawanya, dalam satu tahun Tarling dharma
muda bisa manggung lebih dari 200 pangungan. Walaupun bukan yang pertama
mengenalkan tarling dangdut, semua lagu-lagunya banyak menjadi inspirasi bagi
seniman seangkatan dan sesudahnya. Lagunya begitu dilempar dipasaran langsung
jadi hits semua.
Musik tarling menjelma menjadi organ
tunggal sampai sekarang. Seniman seperti Ipang supendi, Aas Rolani, Dewi
Kirana, Nunung Alvi, Wadi Oon, Eddy Zacky, Wulan, Rendy Raudi, Dedi Yohana
menajdi mega bintang idola tarling seantero pantura Jawa barat. Seni tarling
saat ini meskipun telah hampir punah. Namun demikian, tarling selamanya tidak
akan dipisahkan dari sejarah masyarakat pesisir pantura. Dikarenakan tarling
ada jiwa mereka, dengan ikut sawer keatas panggung atau skeesar melihatnya,
serta mendengarnya seolah mampu menghilangkan beratnya bebab hidup yang
menghimpit. Lirik lagu maupun kisah yang diceritakan di dalamnya, juga mampu
memberikan pesan moral yang mencerahkan dan menghibur.
Rihhadatul'aisy Zaid
Sumber :bpd-jemaraskidul.blogspot.com dan inilahbanten.co.id
0 komentar:
Posting Komentar