Fungsi tarling
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Tarling telah berperan dan mempunyai signifikasi besar dalam mengangkat nilai-nilai seni budaya daerah Cirebon. Beberapa fungsi Tarling yang terangkum secara umum, yaitu :
Sebagai sarana hiburan masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
Sarana pengembangan budaya bangsa melalui budaya local
Sarana atau media pengenalan atau penggalian nilai-nilai luhur falsafah kehidupan bangsa.
Sarana untuk menggali bakat seni bagi para pelaku, pewaris, dan masyarakat awam.
Sarana kreatifitas dan inovatif seni budaya
Sarana Profesi seni budaya
Sarana atau media penyampaian pesan-pesan pembangunan, baik pembangunan fisik material maupun pembangunan mental spiritual
Sarana atau media peningkatan dan pengembangan kualitas berkesenian dan kualitas karya seni masyarakat.
Sarana atau media kontrol sosial masyarakat.
Meningkatkan keterampilan bermusik, dan olah vokal
Secara rohani dan jasmani, dapat menambah dan memberi rasa damai, senang, gembira, bahagia, puas, serta meningkatkan nilai kemanusiaan.
Meningkatkan kesadaran terhadap diri sendiri, serta kesadaran dalam berhubungan dengan sesama, dengan alam lingkungan, dan dengan tuhan Yang Maha Esa. Dan lain-lain.
Tarling merupakan hasil dari buah pemikiran masyarakat Cirebon mewarnai kehidupan mereka. Fungsi hiburan timbul secara eksplisit dan pada akhirnya mempersatukan kekerabatan mereka lewat seni itu sendiri. Seiring berkembangnya pemikiran manusia, mereka merasa perlu untuk seni.
Kalau menyebut hiburan tarling, maka wilayah cirebon hampir dipastikan hiburan ini menjadi hiburan utama dalam acara hajatan baik pernikahan maupu sunat. Bahkan diacara tertentu misalkan hari ulang tahun desa atau hiburan siang atau malam, tarling menjadi pilihan utama untuk mengundang orang dalam hajatan.
Hiburan ini bahkan memasuki perbatasan jateng jabar tepatnya di wilayah Kecamatan Losari, adat hiburan tarling dan juga diselingi dengan kombinasi lagu-lagu dangdut cirebonan menjad nuansa tersendiri bagi warganya.
Saweran kerap terjadi baik pada saat acara hiburan dipernikahan maupu sunat, apalagi jika ada even khusus maka bisa terjadi antara sewa hiburan dengan jumlah uang saweran pun kerap lebih untung saweran. Maklum adat atau budaya yang ada memang menjadikan hal yang biasa diwilayah jawa cirebonan, jawa indramayunan, bahkan jawa sunda pun masih menjadi icon yang tak terkalahkan.
Lagi pop atau rock untuk acara hiburan di wilayah cirebon-indramayu-brebes bagian perbatasan jaten jabar tidak banyak diminati, mereka lebih bangga jika mendatangkan hiburan lengkap model tarling dan dangdut gaya pantura. Walaupun ongkosnya mahal, tapi tidak mengecewakan, karena hampir beberapa warganya ikut mendengarkan musik tersebut apalagi jika ditambah dengan biduan yang berparas ayu dan cantik.
Mungkin orang jawa bagian timur akan merasa kaget, dalam waktu sehari semalam musik full di lantunkan, tergantung request dari penyelnggara dengan pihak pemilik hiburan tersebut.
Kombinasi musik dan lagu disertai denag gaya penyanyi menjadikan tarling mempunyai ciri khas bagi penikmat musik. Namun musik ini belum tentu disukai oleh semua selera daerah, karena karakter dan pembawaan logat daerah juga berbeda, bila tarling disewa oleh orang jawatimuran mungkin tidak cocok, begitu pula lagu jawa timuran dinyanyikan di wilayah cirebonan maka mereka pun merasakan yang berbeda.
Di Jawa Barat tarling juga dijadikan alat promosi kesehanatan ibu dan anak, untuk mengundang masyarakat berbagai cara dilakukan, baik itu melalui media surat maupun musik dan lagu. Pesan moral bisa disampaikan saat berada di sela-sela l penyanyi berhenti lagunya, pihak promotor langsung memberikan promos nya untuk edukasi. Gaya dan model bahasanya disesuaikan dengan bahasa mereka. Yang penting pesan tersampaikan.
Mereka yang berbakat menyanyi, dilakuka kaderisasi untuk menjdi penerus yakni jadi penyanyi cirebonan. Kadang juga beverapa daerah mencoba membuat kontes bakat dan minat menjadi penyanyi cirebonan dan indramayunan. Wajar jika kesinambungan hiburan tarling hingga kini masih langgeng dan susah untuk pudarnya.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Tarling telah berperan dan mempunyai signifikasi besar dalam mengangkat nilai-nilai seni budaya daerah Cirebon. Beberapa fungsi Tarling yang terangkum secara umum, yaitu :
Sebagai sarana hiburan masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
Sarana pengembangan budaya bangsa melalui budaya local
Sarana atau media pengenalan atau penggalian nilai-nilai luhur falsafah kehidupan bangsa.
Sarana untuk menggali bakat seni bagi para pelaku, pewaris, dan masyarakat awam.
Sarana kreatifitas dan inovatif seni budaya
Sarana Profesi seni budaya
Sarana atau media penyampaian pesan-pesan pembangunan, baik pembangunan fisik material maupun pembangunan mental spiritual
Sarana atau media peningkatan dan pengembangan kualitas berkesenian dan kualitas karya seni masyarakat.
Sarana atau media kontrol sosial masyarakat.
Meningkatkan keterampilan bermusik, dan olah vokal
Secara rohani dan jasmani, dapat menambah dan memberi rasa damai, senang, gembira, bahagia, puas, serta meningkatkan nilai kemanusiaan.
Meningkatkan kesadaran terhadap diri sendiri, serta kesadaran dalam berhubungan dengan sesama, dengan alam lingkungan, dan dengan tuhan Yang Maha Esa. Dan lain-lain.
Tarling merupakan hasil dari buah pemikiran masyarakat Cirebon mewarnai kehidupan mereka. Fungsi hiburan timbul secara eksplisit dan pada akhirnya mempersatukan kekerabatan mereka lewat seni itu sendiri. Seiring berkembangnya pemikiran manusia, mereka merasa perlu untuk seni.
Kalau menyebut hiburan tarling, maka wilayah cirebon hampir dipastikan hiburan ini menjadi hiburan utama dalam acara hajatan baik pernikahan maupu sunat. Bahkan diacara tertentu misalkan hari ulang tahun desa atau hiburan siang atau malam, tarling menjadi pilihan utama untuk mengundang orang dalam hajatan.
Hiburan ini bahkan memasuki perbatasan jateng jabar tepatnya di wilayah Kecamatan Losari, adat hiburan tarling dan juga diselingi dengan kombinasi lagu-lagu dangdut cirebonan menjad nuansa tersendiri bagi warganya.
Saweran kerap terjadi baik pada saat acara hiburan dipernikahan maupu sunat, apalagi jika ada even khusus maka bisa terjadi antara sewa hiburan dengan jumlah uang saweran pun kerap lebih untung saweran. Maklum adat atau budaya yang ada memang menjadikan hal yang biasa diwilayah jawa cirebonan, jawa indramayunan, bahkan jawa sunda pun masih menjadi icon yang tak terkalahkan.
Lagi pop atau rock untuk acara hiburan di wilayah cirebon-indramayu-brebes bagian perbatasan jaten jabar tidak banyak diminati, mereka lebih bangga jika mendatangkan hiburan lengkap model tarling dan dangdut gaya pantura. Walaupun ongkosnya mahal, tapi tidak mengecewakan, karena hampir beberapa warganya ikut mendengarkan musik tersebut apalagi jika ditambah dengan biduan yang berparas ayu dan cantik.
Mungkin orang jawa bagian timur akan merasa kaget, dalam waktu sehari semalam musik full di lantunkan, tergantung request dari penyelnggara dengan pihak pemilik hiburan tersebut.
Kombinasi musik dan lagu disertai denag gaya penyanyi menjadikan tarling mempunyai ciri khas bagi penikmat musik. Namun musik ini belum tentu disukai oleh semua selera daerah, karena karakter dan pembawaan logat daerah juga berbeda, bila tarling disewa oleh orang jawatimuran mungkin tidak cocok, begitu pula lagu jawa timuran dinyanyikan di wilayah cirebonan maka mereka pun merasakan yang berbeda.
Di Jawa Barat tarling juga dijadikan alat promosi kesehanatan ibu dan anak, untuk mengundang masyarakat berbagai cara dilakukan, baik itu melalui media surat maupun musik dan lagu. Pesan moral bisa disampaikan saat berada di sela-sela l penyanyi berhenti lagunya, pihak promotor langsung memberikan promos nya untuk edukasi. Gaya dan model bahasanya disesuaikan dengan bahasa mereka. Yang penting pesan tersampaikan.
Mereka yang berbakat menyanyi, dilakuka kaderisasi untuk menjdi penerus yakni jadi penyanyi cirebonan. Kadang juga beverapa daerah mencoba membuat kontes bakat dan minat menjadi penyanyi cirebonan dan indramayunan. Wajar jika kesinambungan hiburan tarling hingga kini masih langgeng dan susah untuk pudarnya.