Musik Traling adalah musik yang dibawakan dengan alat musik gitar dan
sulung. Musik tarling merupakan produk kebudayaan masyarakat Cirebon yang
kemunculannya sekitar tahun 1930-an. Kesenian tradisional dimanapun dipastikan
akan mengalami perubahan yang mengarah kepada kemunduran. Berbagai macam
penyebab kemunduran kesenian tradisional diantaranya adalah pengaruh
perkembangan kemajuan teknologi.
Berdasarkan perkembangannya musik
tarling telah mengalami perubahan bentuk pertunjukkan. Musik tarling selalu
bermetamorfosis dengan bentuk kesenian yang lain. Oleh karena itu sifatnya yang
selalu dinamis maka musik tarling kini masih tetap digemari oleh para
masyarakat. Eksistensi musik tarling Cirebon telah mampu memperkaya khasanah
musik di Indonesia. Musik tarling Cirebon sejak kemunculannya sellau
menyesuaikan dengan tuntutan kemajuan zaman. Perubahan tatanan kehidupan
bermasyarakat akibat kemajuan teknologi besar atau kecil akan berpengaruh
terhadap perkembangan seni tarling, namun demikian kesenian tarling Cirebon
masih tetap diminati oleh para masyarakat dari anak kecil hingga orang dewasa
khususnya masyarakat kita cirebon dan sekitarnya. Fenomena masuik tarling
Cirebon dalam lagu kiser yaitu warung pojok menjadi salah satu lagu kebanggan
masyarakat jawa baart khususnya masyarakat cirebon. Hampir semua lagu yang
dibawakan dalam permainan musik tarling diistilahkan dengan lagu kiser sehingga
kiser menjadi ikon lagu-lagu dalam musik tarling.
Musik tarling memiliki beberapa
kekhasan, kesenian musik tarling ini tumbuh dan berkembang hanya di cirebon,
lagu-lagu yang dilantunkan mengandung unsur spiritual dan magis, lagu yang
dibawakan tetap mengacu kepada kerangka lagu gending sehingga unsur gamelan
tidak hilang. Perkembangan kesenian musik tarling ini mempunya makna luas
seperti terkandung dalam istilah pertumbuhan dan kematangan dan proses
perkembangan seni dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor alamiah, faktor
lingkungan, dan faktor waktu.
Perkembangan kesenian musik tarling
dapat dikelompokan menjadi tiga periodisasi yaitu periode musik, periode lagu
dan periode teater. Pertama, periode musik tumbuh pada tahun 1930 ditemukan
oleh Liem Sin You. Karena kegigihannya ia berhasil menemukan nada-nada gamelan
dalam gitar. Keterkaitan munculnya musik baru dalam nuansa Cirebonan tidak bisa
dilepaskan dari sosok Liem Sin You. Dia menyukai keahlian memetik gitar,
nyuling, nembang, nada yang dimainkan dengan gitar mengikuti motif pukulan
memainkan gamelan kemudian permainan tersebut dinamana tarling. Tembang-tembang
yang dilantukan dalam kesenian tarling tersebut dinyanyikan dengan spontan dan
sambil memetik gitar. Syair parikan dan wangsalan yang sering dinyanyikan
merupakan unsur sastra daerah cirebon yang muncul dalam kesenian tarling. Kehadiran kesenian musik baru yang disebut
tarling membuat masyarakat terkagum-kagum. Rasa kerinduan terhadap bunyi alunan
gamelan lagu-lagu cerbonan sudah bisa tergantikan oleh alunan alat musik gitar
dan suling yang dimainkan.
Masyarakat pesisir merupakan
masyarakat utama dan pertama pendukung musik tarling, hal ini bukan tanpa
alasan karena di dalam masyarakat pesisir lah musik tarling lahir tumbuh dan
berkembang. Dengan sikapnya yang terbuka masyarakat pesisir mudah menerima
bentuk kesenian apapun termasuk tarling. Kehadiran musik tarling mendapat
sambutan yang baik dari masyarakat pesisir. Kehadiran musik ini dimanfaatkannya
untuk acara-acara seperti membakar batu bata, syukuran tujuh bulanan orang yang
sedang hamil, hajatan, hingga event-event besar lainnya. Semula-mula tarling
hanya menampilkan tembang wangsalan dan parikan akan tetapi kemudian berubah
menajdi drama bercerita dalam pertujukan tarling. Bentuk drama dengan dialog
dinyanyikan dalam kesenian musik tarling merupakan sastra lisan dalam penuturan
cerita legenda atau babad. Beberapa lagu yang sering disajikan dalam
pertunjukan tarling seperti kiser, cerbonan, bendrong dan lain-lainnya. Tidak
hanya lagu-lagu khas cerbonan saja yang biasa disajikan dalam kesenian musik
tarling, tetapi lagu-lagu khas sunda pun tidak jarang ditampilkan pula saat
pementasan.
0 komentar:
Posting Komentar