Senin, 06 Januari 2020

SEJARAH TARLING
Sejarah tarling adalah kesenian musik yang mempunyai irama klasik tarling mempunyai beberapa lagu yang dikenal. Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah pertunjukan musik, namun disertai dengan irama pendek, Nama tarling diambil dari singkatan dua alat musik dominan gitar akuistik dan suling . selain instrument ini, terdapat pula sejumlah perkusi,saron kempul, dan gong.
Pada tahun 1950-an awal perkembangan tarling  tidak jelas music serupa tarling telah disiarkan oleh RRI Cirebon dalam acara “Irama kota udang”, dan menjadikannya popular. Pada tahun 1960-an pertunjukan ini sudah dinamakan tarling dan mulai masuk unsurunsur drama. Semenjak meluasnya popularitas tarling dikenal sebagai dangdut, akibat tuntutan konsumennya sendiri, lagu-lagu tarling di campur dengan perangkat musik elektronik sehingga terbentuk grup-grup organ tunggal tarling organ. Pada saat ini tarling sudah tidak populer, tarling dangdut lebih tepat disebut dangdut Cirebon.
Seni tarling merupakan kesenian khas Cirebon dan indramayu. Kesenian yang lahir sejak Indonesia dijajah oleh belanda sekitar abad ke-19 ini, kini menjadi kesenian yang digemari oleh masyarakatnya terutama masyarakat Cirebon dan indramayu. Tar berasal dari ‘gitar’ sedang ling berasal dari kata ‘suling’ sebagai seni teater rakyat materi tarling terdiri dari:
Alat musiknya terdiri atas sebanyak 3 buah,gitar melodi,gitar pengiring dan bas gitar, sebuah suling Cirebon yang terbuat dari mambu tamiang dengan diberi lubang sebanyak 6 seperangkat kendang (kendang besar dan kulanter) tutukan (kenong) sebuah gong 1 set kecrek, sebuah tambourine dan sebuah organ.
Penyanyi yang terkenal tarling adalah Aam Aminah,Nyi Dadang Darniah Biduanita tarling grup Endang Darna dari palimanan Cirebon. Tarling sangat lah populer di saat tahun 90-an dan mulai memudar pada tahun 2000-an karana masuknya musik lain, tarling terkalah kan dengan adanya musik dangdut dan sekarang jarang anak-anak muda yg mengetahui tentang tarling.
Namun yang pasti, tarling merupakan kesenian yang lahir di tengah rakyat pantura, dan bukan kesenian yang ‘istana sentris’. Karenanya, tarling terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, dan tidak terikat ritme serta tatanan tertentu sebagaimana seni yang lahir di tengah ‘istana’. Sebelum resmi bernama tarling , kesenian ini dikenal sebagai sebutan ‘melodi kota ayu’ di kabupaten indramayu , dan ‘melodi kota udang’ di Cirebon. Pada tahun 17 agustus 1962, ketua badan pemerintah Harian  (BPH, sekarang DPRD) Kabupaten Cirebon, menyebut  kesenian ini dengan sebutan tarling.
Alunan musik tarling klasik ini gitar dan suling bambu yang menyajikan kiser Dermayonan dan Cerbonan itu pun mulai mewabah sekitar dekade 1930-an. Kala itu, anak-anak muda diberbagai pelosok desa kabupaten indramayu dan kabupaten Cirebon, menerima sebagai suatu hidup. Alunan musik tarling dilengkapi dengan musik lain berupa baskom dan ketipung kecil yang berfungsi sebagai perkusi. Perkembangan musik di Indonesia dan masyarakatnya yang semakin global membuat seniman tarling memikirkan  kelanjutan dari seni tradisional tersebut.
Dangdut dipilih oleh seniman tarling untuk dilebur ke dalam seni tradisional tarling, hasilnya masyarakat Indonesia saat ini mengenal musik tarling dangdut. Sebagian seniman tarling di Cirebon menilai bahwa peleburan ini merusak sedikit demi sedikit seni tarling klasik namun rupanya kebutuhan hidup tidak dapat diingkari untuk dipenuhi, Tarling selamanya tidak akan bisa dipisahkan oleh masyarakat utara. Karena tarling adalah sebuah kesenian yang harus kita semua lestarikan dan budayakan jangan sampai tarling ini memudar sedikit demi sedikit, kembangkan lagi kesenian tarling.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM

YOUTUBE

Diberdayakan oleh Blogger.